Dalamperannya, Sunan Kalijaga yang dimainkan Pendiri Dompet Dhuafa Parni Hadi, turut menyelipkan pesan-pesan moral kepada penonton yang beragam, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa tersebut. "Bicara benar belum tentu baik, bicara baik belum tentu benar, bicara benar dan baik belum tentu perlu, maka itu bicaralah seperlunya, secukupnya dan
BOGOR – Yayasan Rumah Sehat Terpadu RST Dompet Dhuafa held the Inauguration, Taking the Oath of Office and Signing of the Integrity Pact for the Management and Supervisors of the […]
Pun pandemi, tetap menjadi sebuah inspirasi bagi Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi. Berikut sebuah karya puisi berjudul 'Protokol Hubungan', puisi cinta untuk Corona oleh Parni Hadi: Protokol Hubungan . Lagi-lagi terima kasih Corona, kamu telah beri banyak inspirasi.
BerandaParni Hadi Sang Inisiator, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika 9 September 2018, 1809 Dompet Dhuafa atau yang dulu dikenal sebutan Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga. Terinspirasi dedikasi Corps Dakwah Pedesaan CDP di Yogyakarta, Pimpinan Harian Umum Republika, Parni Hadi, meminta karyawan Republika untuk menunaikan zakat mereka secara bersama dan berkesinambungan . Dari penggalangan dana internal, Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa” pun dibuka. Kolom kecil tersebut mengundang pembaca untuk turut serta pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Umum Republika. Tanggal ini kemudian ditandai sebagai hari jadi Dompet Dhuafa Republika. Setahun setelahnya, pembentukan yayasan telah dilakukan di hadapan Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163/ Empat orang pendirinya adalah Parni Hadi, Eri Sudewo, Haidar Bagir dan Sinasari Ecip. Yayasan Dompet Dhuafa Republika kemudian dikukuhkan sebagai Lembaga Zakat Nasional LAZNAS oleh Departemen Agama RI berdasarkan SK Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 439 Tahun 2001. Dalam perjalanan merajut asa keberdayaan untuk sesama dari periode 1993 hingga 2018, 25 tahun Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang independen terus menjejak semangat tumbuh dan menumbuhkan bersama lebih dari 16 juta jiwa penerima manfaat melalui pilar inti pemberdayaan yakni Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial Budaya dan Dakwah. Turut serta belasan ribu relawan DD Volunteer yang ikut dalam barisan Dompet Dhuafa. Terbingkai dalam visi demi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan yang berbasis pada sistem yang berkeadilan. Parni Hadi sebagai Inisiator, Pendiri dan Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika meyakini bahwa berkat kepercayaan publik Public trust yang terus berkembang, banyak yang telah dicapai, tetapi lebih banyak lagi yang ingin digapai bersama masyarakat. Capaian Dompet Dhuafa selama ini melalui sebaran 23 cabang dan perwakilan dalam dan luar negeri, bukan semata karena kemampuan seorang sendiri, melainkan berkat rahmat Allah yang mewujud dalam kepercayaan publik muzaki dan mustahik dan kolaborasi dari para mitra kerja. Insha Allah menuju 25 tahun kedua Dompet Dhuafa terus berikhtiar mengokohkan jatidirinya sebagai sebuah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis dan usaha sosial profetik.
MasjidCordofa diproyeksikan jadi sarana peribadatan bagi para amil Dompet Dhuafa. Kaya Kearifan Lokal, Dompet Dhuafa Luncurkan Masjid Panggung | Republika Online REPUBLIKA.ID
- The Jakarta Post Jakarta, Indonesia ● Tue, July 3, 2018 2018-07-03 1125 1809 a7124a1e87885b91d244660f9ec00052 4 Inforial Free The reality of poverty taking hold of so many in this country has become a special concern for the Republika daily newspaper. Its coverage on the extent of poverty in Indonesia has had a profound impact on the nation's conscience. It inspired Parni Hadi, who was the paper's editor-in-chief at the time, to initiate and established a program called Dompet Dhuafa, designed to collect various forms of alms and raise funds for planned programs that empower the poor. In its very first year, Dompet Dhuafa collected a modest Rp 425,000 US$30 in donations. This marked the start of the program's long history in committing itself to empowering others. In 25 years of collaborations and partnerships, Dompet Dhuafa has grown in its fight against poverty and efforts to empower the poor. . ./. Since 1993, Dompet Dhuafa has helped more than 16 million people with the initiative's five pillars of empowerment. It has also helped the thousands of volunteers who have taken part in spreading the good will of Dompet Dhuafa. What started off as a program to eradicate loan sharks in collaboration with the Association of Indonesian Muslim Intellectuals ICMI in Bandung, West Java, is now continuing to empower others through the aforementioned pillars, namely, education, economy, social and cultural development, health and dakwah religious proselytizing. "Dompet Dhuafa is an Islamic philanthropy organization that is devoted to empowering the poor through compassionate socio-technopreneurship," said Parni Hadi, initiator, founder and patron of the Dompet Dhuafa Republika Foundation. Today, the desire to empower others continues at Dompet Dhuafa. People work together toward the organization's goal to synergize and keep alive the spirit of spreading kindness throughout society. This goal serves as a motivation for people at the organization to keep serving the poor and helping them grow and be empowered. Seeing poor people smile and become empowered is a reward unto itself. One example of a success story in this regard is of Ratmi, a lurik striped woven material craftworker in Tlingsing, Klaten, Central Java, who started as a Dompet Dhuafa beneficiary and now makes materials that are coveted by designers both locally and abroad. . ./. "Praise be to God, ever since we received assistance in capital, training and guidance, the quality of our lurik has improved. Thank you for your support and may the lurik of Tlingsing become more popular around the world," Ratmi said. All these efforts to empower the poor are framed within Dompet Dhuafa's motto of Care, Collaboration and Diversity throughout its 25 years of spreading kindness. With the blessings of the Almighty and with increasing public trust, much has been accomplished. Still, much more remains to be done in the next 25 years. Dompet Dhuafa continues to invite the public to show their willingness to empower others. A thank you goes to all the donors and the people of Indonesia for helping and supporting Dompet Dhuafa reach its goals. . ./.
xQwvW5A. khq23sf71c.pages.dev/317khq23sf71c.pages.dev/111khq23sf71c.pages.dev/311khq23sf71c.pages.dev/25khq23sf71c.pages.dev/167khq23sf71c.pages.dev/953khq23sf71c.pages.dev/690khq23sf71c.pages.dev/187
parni hadi dompet dhuafa