DiberitakanKompas.com, 7 April 2020, Presiden Jokowi memutuskan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan bagi keluarga miskin. Menteri Sosial Juliari Batubara menyebutkan BLT ini diberikan kepada semua keluarga yang tercatat dalam data terpadu Kemensos.
- Satuan Tugas Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku PMK mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan maksimum Rp10 juta bagi peternak yang hewan ternaknya terpaksa dipotong akibat wabah PMK. Hal ini disampaikan Koordinator Tim Pakar Satgas PMK Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Penanganan PMK Per 26 Juli 2022”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia pada Selasa 26/7/2022.“Pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan agar dapat meringankan beban para peternak yang terdampak,” ucap Wiku. Merujuk kepada Surat Keputusan SK Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dirjen PKH Kementerian Pertanian Kementan Nomor 08048/Kpts/ tutur dia, peternak yang hewannya dipotong bersyarat akan mendapatkan bantuan dengan besaran masing-masing untuk sapi atau kerbau sebesar Rp10 juta, kambing dan domba Rp1,5 juta, dan babi Rp2 juta.“Dengan besaran bantuan yang diberikan ini, menjadi upaya konkrit dari pemerintah untuk mendukung para peternak di tengah-tengah situasi sulit yang mereka hadapi agar ekonomi mereka dapat kembali pulih,” kata menyebut bahwa pemotongan bersyarat menjadi salah satu upaya terbaik dalam mencegah penyebaran virus PMK ke wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Berdasarkan data, di Provinsi Bali dan Provinsi Kalimantan Tengah Kalteng, keduanya memiliki persentase ternak dipotong bersyarat yang cukup tinggi dibandingkan dengan jumlah hewan yang sakit yaitu 99,46 persen terhadap 551 kasus dan 46,98 persen terhadap 645 kasus.“Daerah-daerah yang sejak awal telah menggencarkan pemotongan bersyarat bagi ternak-ternak yang terinfeksi, dapat menekan kasus PMK lebih baik dibandingkan daerah-daerah yang tidak menggencarkan pemotongan bersyarat di awal merebaknya kasus,” ujar karena itu, dia mengimbau agar hal ini dapat dicontoh oleh daerah-daerah lain dalam konteks pengendalian wabah PMK di Tanah juga Upaya Indonesia Memerangi Penggelapan Pajak Lewat Deklarasi Bali Dilema Ganjar Pranowo di Antara Aturan PDIP & Keinginan Relawan Menilik Peluang Target Cak Imin PKB Peroleh 100 Kursi DPR di 2024 - Ekonomi Reporter Farid NurhakimPenulis Farid NurhakimEditor Restu Diantina Putri
Foto Wakil Ketua II DPRD Matim, Damu Damian bersama Sekretaris Dinas Peternakan menyerahkan bantuan ternak kambing kepada para petani di Desa Rende Nao, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Selasa 2/12/2020.Borong, Para petani di Desa Rende Nao, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, mendapat bantuan ternak kambing dari pemerintah, Selasa 2/12/2020.Bantuan ternak kambing tersebut diserahkan oleh Damu Damian, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur Matim bersama Herman Kodi, Sekretaris Dinas mengungkapkan, selama ini, DPRD bersama Dinas Peternakan Matim, telah berjuang keras untuk memberikan bantuan kepada para petani guna membantu perekonomian masyarakat."Hari ini kita sama-sama bersyukur bahwa harapan dari bapak dan ibu untuk mendapatkan bantun ternak ini bisa terwujud. Saya berharap kepada kelompok tani Rana Kole sebagai penerima manfaat, agar bantuan ternak ini dikelola atau dipelihara dengan baik agar mampu meningkat perekonomian keluarga," ungkap Damu usai memberikan ternak kambing kepada para petani. Damu mengatakan, ternak kambing itu adalah bantuan hibah murni dari pemerintah untuk para petani di Kabupaten Manggarai Timur. Meski bantan itu hibah murni, Damu mengimbau para petani yang menerima bisa memelihara dan mengembangkan kambing agar bisa jadi banyak."Tidak boleh, hari ini terima, esok jual. Bisa dijual, tetapi setelah berkembang biak dulu. Pelihara baik-baik dulu. Kalau sudah banyak nanti baru bisa jual. Kami nanti kontrol bantuan ini," kata menyebut, ternak jenis kambing bisa menunjang sektor pertanian. Kotoran kambing bisa dijadikan pupuk organik untuk semua jenis tanaman. "Kalau buat kandang kambing di kebun, kotorannya bisa langsung siram di semua tanaman. Bisa juga kita buat pupuk bokasi lalu dijual. Jadinya, kambing dan kotoran bisa menghasilkan uang untuk kelompok," ujar juga menyarankan agar, kambing-kambing tersebut dipelihara secara terpusat dalam satu kandang, sehingga yang bertanggung jawab adalah kelompok bukan individu. Melalui kelompok itu masyarakat bisa belajar bekerja sama. Ketua diharapkan bisa mengatur anggotanya dengan bijak agar semua kambing bisa tepelihara dan berkembang dengan baik. "Paling bagus itu buat kandang berjejer itu. Kambing-kambingnya dipelihara satu tempat. Kotorannya jadi terpusat di satu tempat, sehingga mudah ditampung. Tidak tercecer di masing-masing kandang. Orang mau beli itu kotoran kambing juga mudah," ujar Dinas Peternakan Kabupaten Matim Hermanus Kodi, menyampaikan terima kasih kepada Wakil ketua II DPRD Matim yang sudah memperjuangkan pengadaan ternak kambing untuk masyarakat Desa Rende Nao. Hermanus mengatakan, bantuan ternak kambing dari pemerintah untuk para petani itu jenisnya hibah murni. "Jangan karena bantuan hibah murni, esok kambingnya dijual. Pelihara kambing ini dengan baik. Kalau mau jual nanti dulu. Tunggu banyak baru bisa jual," kata mengungkapkan, distribusi ternak kambing ke Desa Rende Nao itu penting untuk menunjang produksi pupuk organik yang berasal dari kotoran kambing. Kotoran kambing itu bisa bermanfaat untuk memupuk kopi. Apalagi Colol Raya merupakan daerah kopi yang sudah mendunia, sehingga penting sekali Dinas Peternakan Matim melakukan distribusi ternak kambing di wilayah menyebut, jumlah ternak kambing yang diserahkan yaitu per kelompok itu 12 ekor. Dari 12 ekor itu, ada 11 ekor betina dan 1 ekor jantan."Hari ini, ada 5 kelompok yang terima bantuan kambing termasuk di Desa Rende Nao ini. Jadi, hari ini, seluruhnya 60 ekor kambing yang didistribusikan ke para petani," ungkap Desa Rende Nao, Ferdinandus Gusti Bagung menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua DPRD dan Dinas Peternakan Kabupaten Matim yang telah memberikan bantuan ternak kambing kepada kelompok tani di wilayahnya mengatakan, ternak kambing sangat sesuai dengan dengan pontensi dan iklim desa Rende Nao."Pakan kambingnya sudah ada, tentunya ini tidak menyulitkan kelompok ternak. Tinggal saja bagaimana anggota kelompok kembangkan lagi potensi yang sudah ada," kata Fransiskus. "Karena itu, mewakili masyarakat, saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dari pak Wakil Ketua DPRD yang telah melobi kepada pemerintah, sehingga para petani di desa ini bisa dapat bantuan ternak kambing ini," sambung pun berharap kepada kelompok tani yang menerima bantuan tersebut, agar bisa memelihara dan mengembangkan ternak kambing dengan semaksimal mungkin. "Ini rahmat. Karena itu, kita manfaatkan bantuan ini dengan baik. Apalagi hari ini, kelas pimpinan DPRD Matim datang langsung serahkan ternak kepada kita. Jujur baru kali ini saya menyaksikan anggota DPRD turun langsung menemui masyarakat," pungkas Fransiskus.Darikebutuhan dana tahapan maupun nontahapan Rp 8,06 triliun pada 2022, KPU baru menerima dana dari pemerintah sebesar 54 persen atau setara Rp 3,69 triliun, yang dicairkan 2 kali yaitu Rp 2,45 triliun dan Rp 1,29 triliun.
Pengecekan bantuan ternak kambing oleh petugas Dinsos P3A Blora, Dinsos Jateng, dan Kemensos RI di Desa Bangkleyan Kecamatan Jati, Kabupaten Blora Jati- Meski tak banyak terekspos, upaya penanganan kemiskinan di Kabupaten Blora terus dilakukan pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Salah satunya, dengan bantuan ternak kambing untuk kelompok usaha bersama KUBE di berbagai desa. Pengecekan bantuan ternak kambing oleh petugas Dinsos P3A Blora, Dinsos Jateng, dan Kemensos RI di Desa Bangkleyan Kecamatan Jati, Kabupaten Blora Seperti yang ada di Desa Bangkleyan Kecamatan Jati Kabupaten Blora. Di desa ini, terdapat 5 KUBE yang mendapatkan bantuan kambing dari pemerintah. Diantaranya, KUBE Usaha Jaya, Berkah Jaya, Sumber Makmur , Sumber Rejeki, dan Berkah Makmur. Untuk memastikan bantuan ternak kambing tersebut dikelola dengan baik, petugas dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos P3A Blora, Dinsos Provinsi Jateng, dan Kementerian Sosial Kemensos RI melakukan pengecekan secara rutin. “Biasanya, bantuan tersebut dicek setahun sekali. Tapi, kami minta agar dicek 6 bulan sekali agar tau kondisi lapangan, dan kondisi ternak-ternak bantuan tersebut,” harap Kepala Desa Kades Bangkleyan, Mulyono kepada petugas Dinsos, Kamis 19/12. Sebagai informasi, bantuan ternak kambing yang dicek hari ini adalah bantuan ternak yang merupakan program Penanganan Fakir Miskin Pedesaan Tahun Anggaran 2018. Dalam pengecekan hari ini, petugas mengecek peningkatan ternak tersebut. “Kita perlu pengawalan dari Pemerintah. Jangan sampai putus komunikasi. Semoga ini, secara berkelanjutan dapat mengentaskan kemiskinan yang ada di Bangkleyan,” pungkas Kades. jml
Rejang Lebong, 21 September 2021 . Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat BB-TNKS melalui Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu menyalurkan bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan yang berada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Selasa 21/9. Bantuan diberikan kepada Kelompok Tani Gembala Jaya Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong untuk usaha peternakan kambing dengan besaran bantuan senilai Rp. 50 juta. "Bantuan ini berasal dari Kementerian LHK melalui Ditjen KSDAE dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang tinggal disekitar kawasan TNKS yang diberikan kepada Kelompok Tani Gembala Jaya Desa Karang Jaya. Bantuan ini murni usulan dari anggota kelompok untuk peternakan kambing, bantuannya langsung diberikan ke rekening kelompok senilai Rp50 juta" kata M Zainudin, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu. Dia menjelaskan bantuan pemberdayaan ekonomi serupa pada tahun sebelumnya juga sudah diberikan kepada masyarakat Rejang Lebong tepatnya di dua desa dalam Kecamatan Bermani Ulu Raya yakni Desa Bandung Marga berupa bantuan usaha peternakan sapi dan Desa Babakan Baru usaha peternakan kambing. Bantuan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan TNKS tersebut, kata dia, pada tahun 2021 semula ada delapan paket bantuan dengan total anggaran mencapai Rp400 juta tetapi karena adanya pendemi COVID-19 kemudian terjadi pergeseran anggaran sehingga tinggal empat paket dengan jumlah bantuan Rp200 juta. "Dari delapan paket itu turun menjadi empat paket, dua di Provinsi Bengkulu yakni di Kabupaten Rejang Lebong dan satu paket di Kabupaten Lebong serta dua paket lainnya di Provinsi Sumatera Selatan. Masing-masing paket bantuan senilai Rp50 juta" terangnya. Dia berharap dengan adanya bantuan ini nantinya bisa meningkat perekonomian masyarakat di sekitar kawasan TNKS sehingga akan mengurangi mobilitas mereka masuk ke dalam kawasan TNKS. Sementara itu Kepala Desa Karang Jaya Muhammad Syaifudin menyatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pihak BB-TNKS yang telah memberikan bantuan usaha pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di desanya, kemudian bantuan pemanfaatan hutan bukan kayu berupa pemanfaatan air dari TNKS serta bantuan perizinan konservasi kaum ibu-ibu di kawasan TNKS. Sumber Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat